Review Drama Korea Narco-Saints
Drama Korea Narco-Saints jadi salah satu tontonan paling ditunggu bulan ini. Lha gimana lagi, jajaran pemainnya nggak kaleng-kaleng. Ada Ha Jung-woo dari Along With the Gods (2017), Hwang Jung-min, Park Hae-soo dari Squid Game (2021), Jo Woo-jin, dan Yoo Yeon-seok dari Hospital Playlist (2020), serta aktor Taiwan Chang Chen.
Dinilai dari premis cerita, drama Korea Narco-Saints biasa aja
Memang nggak ada yang spesial. Seorang pebisnis biasa bernama Kang In-gu (Jung-woo) tanpa sengaja terlibat perdagangan narkoba di Suriname saat dia baru aja memulai bisnis ekspor ikan pari. Dia sudah melobi kepolisian setempat yang minta “jatah”, eh masih dipalak preman Tiongkok Chen Zhen. Katanya, polisi itu melindungi In-gu di daratan, sedangkan wilayah laut adalah teritorinya.
Sulit menemukan jalan tengah dengan Chen Zhen, In-gu pun pergi ke Korean church rekomendasi sang istri, Hye-jin (Choo Ja-hyun). Sebenarnya, Hye-jin keberatan suaminya pergi jauh. Tapi karena In-gu bersikeras, dia disuruh tetap pergi ke gereja tiap Sabtu. Di situlah In-gu kenal Pastor Jeon Yo-hwan (Jung-min) Si Gembong Narkoba.
In-gu (Jung-woo) dan partner bisnisnya, Eung-soo (Hyun Bong-sik), saat pertama kali bertemu Pastor Yo-hwan (Jung-min)Narco-Saints jadi unik karena dibalut agama
Untung drama ini garapan Korea Selatan dan nggak mengusung Islam ya. Jadi, sampai saat ini sih belum ada berita viral kalau Narco-Saints diprotes karena menggambarkan pemuka agama sebagai bandar narkoba he he.
Sejak awal Yo-hwan adalah bos narkoba yang lolos saat tempatnya digerebek polisi. Dalam pelarian tersebut dia menemukan cara yang lebih smooth dalam berjualan narkoba. Yaitu dengan mencampur narkoba ke dalam minuman anggur saat perjamuan kudus. Tapi, karena masih di Korea, ada polisi yang minta “jatah” tutup mulut. Merasa rugi kalau terus-menerus harus menyuap polisi, dia pun pindah ke Suriname.
Sebagai gembong narkoba berkedok pastor, aktor Hwang Jung-min cocok banget! Waktu pertama kali karakternya dikenalkan, penonton dibuat sulit percaya kalau dia tulus membantu In-gu. Tapi sebagai pastor, dia tampak meyakinkan banget. Nah loh, jadi punya trust issue sama diri sendiri kan.
In-gu dan Changho dari BIN saat menyamar sebagai pembeli yang bisa mengimpor kokain ke Korea Selatan (Foto: Cho Wonjin/Netflix)Ada yang mengkritik karena kurang adegan action
Bagiku, ini bukan hal yang berarti sih. Justru kebanyakan film action terlalu menonjolkan aksi tembak-menembak atau bela diri tanpa cerita yang matang. Sedangkan drama Korea Narco-Saints sepertinya ingin fokus pada aksi In-gu melobi Chen Zhen sebagai penjual sabu-sabu dan Yo-hwan sebagai penjual kokain demi bisa bertahan hidup.
Tapi tenang, ada adegan tembak-menembak kok di sini karena pada dasarnya Chen Zhen dan Yo-hwan sama-sama ingin memonopoli perdagangan narkoba di Suriname. Bahkan, untuk menggambarkan kebrutalan Chen Zhen, ada beberapa adegan pemotongan anggota tubuh yang cukup ngeri. Jadi, hati-hati ya yang nggak suka gore.
Chang Zhen (Chang Chen), Pentolan preman Tiongkok di kawasan Pecinan yang menjual sabu-sabu (Foto: Cho Wonjin/Netflix)Padahal, In-gu ini bisa bela diri taekwondo lho
Seolah ingin membuat In-gu relatable, beberapa kali dia terlihat bisa berkelahi, tapi akhirnya tetap kalah. Lha lawannya kriminal dan preman. Sedangkan dia berlatih taekwondo cuma di bangku sekolah. Aku suka keputusan ini. In-gu nggak digambarkan sebagai hero protagonis yang bisa segalanya dan menang di segala hal.
Bahkan, keputusan In-gu pergi ke Suriname sangat manusiawi. Dia tumbuh melihat sang ayah berangkat kerja saat matahari belum terbit. Ketika ibunya meninggal, dia heran kenapa ayahnya nggak meneteskan air mata. Nggak lama, saat ayahnya juga tiada, dia mengerti bahwa beban hidup yang berat membuat dia nggak bisa menangis.
Dengan dua anak yang masih kecil dan seorang istri yang nggak pernah menuntut lebih, In-gu simply cuma nggak ingin hidupnya dihabiskan buat kerja keras aja. Jelas dia nggak mau anaknya hidup miskin, tapi dia juga ingin punya waktu menikmati hidup bareng mereka. Oleh karena itu, peluang bisnis ikan pari pun disikat.
Aksi jual-beli kokain yang berujung baku tembak (Foto: Cho Wonjin/Netflix)Tapi ending Narco-Saints agak mengecewakan ya?
SPOILER ALERT!!!
Menurutku cara In-gu berkelit ke sana-ke sini di antara para mafia tuh seru lho. Aku jadi menyadari betapa pentingnya skill lobbying dan negosiasi dalam kehidupan. Tapi sayangnya, aksi penangkapan sang pastor kok biasa aja. Dijebak, tertangkap, sudah. Padahal, beberapa saat sebelum transaksi gongnya, Lee Sang-jun (Kim Min-gwi), salah satu orang kepercayaan Yo-hwan, melihat In-gu dan seseorang kode-kodean. Melihat kehebatan Yo-hwan mencium “bau busuk”, aku kira akan ada plot twist lagi.
Selain itu, ada masalah yang menurutku belum terselesaikan. Selama menginap di istana tempat tinggal Yo-hwan, In-gu melihat beberapa wanita dihukum fisik. Cukup brutal sebenarnya. In-gu merekam kejadian itu dan suatu malam dia bertemu gadis cilik (Ahn Se-bin) yang minta pertolongan. Sebelum mereka berbicara banyak, segerombolan wanita yang dipimpin aktris Lee Bong-ryun datang menjemput si anak.
Siapa mereka? Memang sempat diceritakan bahwa salah satu cara Yo-hwan menyelundupkan kokain adalah membalutnya dengan tepung dan dimakan oleh wanita-wanita itu. And then what? In-gu sempat menceritakan hal ini kepada Chang-ho, petugas NIS (National Intelligence Service) yang membuatnya terlibat dalam penangkapan Yo-hwan. Tapi sampai akhir cerita nggak dijelaskan bagaimana nasib para wanita tersebut.
Comments
Post a Comment