Serial TV 1899 ini akan mengusung misteri Segitiga Bermuda. Konon katanya, kapal dan pesawat yang melewati Segitiga Bermuda akan hilang secara tiba-tiba. Kepercayaan itu pun sudah sering diangkat dalam film maupun serial TV. Namun, mengingat 1899 ini merupakan garapan kreator Dark (2017), penonton sudah nggak sabar menikmati teka-teki yang akan disuguhkan.
Tayang di Netflix pada 17 November
Meski bergenre misteri dan horor, 1899 nggak lantas menggunakan momen Halloween sebagai penayangan perdana. Padahal, Halloween identik dengan banyaknya serial TV dan film horor yang dirilis. Lihat aja bioskop di Indonesia saat ini. Tapi hal ini justru membuktikan kalau Jantje Friese and Baran bo Odar sebagai kreatornya memang nggak suka hal-hal mainstream. Good!
Beruntung banget penonton Toronto International Film Festival tahun ini. Sebab, mereka bisa menikmati dua episode pertama serial TV 1899 lebih dulu. Menurut Netflix sih reaksinya cukup bagus ya. Namun mereka memastikan bahwa misteri di episode-episode berikutnya bakal lebih dark dan disturbing.
Terdiri dari Delapan Episode
Serial orisinal Netflix memang nggak punya pakem harus terdiri dari berapa episode. Rata-rata sih paling banyak 10 episode seperti The Haunting of Hill House (2018). Tapi ada juga yang cuma enam episode seperti Keep Breathing (2022). Kalau untuk drama Korea bisa sampai 12 atau 16 episode.
Oleh karena itu, pemilihan delapan episode bagi 1899 ini dianggap pas. Nggak terlalu panjang dan nggak terlalu pendek. Mungkin mereka belajar dari serial Dark yang mengusung 10 episode untuk season pertama, lalu menjadi delapan episode untuk season kedua dan ketiga.
1899 juga Merupakan Historical Drama
Dilihat dari judulnya saja sudah terlihat bahwa serial TV asal Jerman ini mengambil setting akhir abad ke-19. Dilihat dari trailer-nya, tampak bahwa sekelompok imigran dari berbagai latar belakang budaya berlayar dari Eropa ke New York, Amerika Serikat.
Mereka terpaksa mengambil jalan memutar saat kapten menerima pesan yang diduga dari Kapal Prometheus. Padahal, kapal tersebut dikabarkan hilang berbulan-bulan lalu sehingga dipercaya sudah tenggelam. Nyatanya, mereka menemukan kapal tersebut terkatung-katung di tengah laut. Demi menguak misteri di baliknya, kapal penuh imigran itu pun melakukan investigasi.
Proses investigasi tentu nggak berjalan lancar. Begitu banyak hal di luar kepala yang ditemukan sehingga misterinya malah semakin runyam. Belum lagi ada hal-hal yang membuat awak kapal dan penumpangnya saling curiga dan bahkan terancam bahaya!

Dibintangi Aktor dan Aktris dari Berbagai Negara
Dengan karakter yang memiliki latar belakang beragam, 1899 nggak mau asal ambil pemain. Aktor kelahiran Jerman yang terlibat dalam Dark, Andreas Pietschmann, turut diajak. Ada juga Miguel Bernardeau dari serial TV Netflix Spanyol Elite (2018) dan Lucas Lynggaard Tønnese serta Clara Rosagernserial dari serial TV Netflix Denmark The Rain (2018).
Nggak berhenti di situ, aktor asal Polandia Maciej Musial yang berperan sebagai Sir Lazlo di The Witcher (2019) juga dilibatkan. Penonton akan melihat aksi aktris asal Inggris Rosalie Craig yang sempat muncul di The Queen’s Gambit (2020), Alexandre Willaume dari serial fantasi thriller asal Denmark Equinox (2020), serta aktris asal Denmark Maria Erwolter yang berperan dalam film horor The Ritual (2017).
Deretan pemain 1899 juga terdiri dari aktris asal Inggris Emily Beecham (dikenal lewat serial Into the Badlands), aktor asal Wales Anuerin Barnard (dikenal lewat film Dunkirk), serta pemain asal Hong Kong Isabella Wei dan Gabby Wong. Selain itu, ada juga aktor asal Perancis Yann Gael, aktor asal Portugal José Pimentão, dan France’s Mathilde Ollivier yang mungkin kamu kenali dari serial horor Overlord (2018).
Dibuat Oleh Kreator Dark
Serial TV 1899 ini merupakan proyek reunian Andreas Pietschmann dan kreator Dark, Baran bo Odar dan Jantje Friese. Sebelum Dark menjadikan mereka berdua dikenal di berbagai belahan dunia, duo tersebut pernah berkolaborasi dalam film yang disutradarai bo Odar. Misalnya, The Silence (2010) dimana mereka menjadi co-producer dan Who Am I? (2014) dimana mereka menjadi co-writer.

Membangun Dark Bay, Sebuah Fasilitas Produksi Visual
Selain cerita misterius dan teka-tekinya, sepertinya kita bisa menantikan efek visualnya yang fantastis! Serial TV 1899 menggunakan teknik cutting-edge yang mulai banyak digunakan pada film dan serial TV. Salah satunya pada serial terbaru Disney The Mandalorian.
Singkatnya, teknik ini hanya perlu meng-capture footage seperti biasa di live-action set. Namun, di belakangnya ada backdrop yang memproyeksikan grafis CGI secara real time. Sedangkan biasanya, syuting dilakukan di depan green screen kemudian diberi efek serta animasi belakangan.
Menurut Tech Crunch, sebuah perusahaan baru yang didedikasikan untuk produksi virtual, dibangun hanya untuk 1899. Perusahaan tersebut bernama Dark Bay yang merupakan anak perusahaan Dark Ways milik bo Odar dan Friese.